Gubri Syamsuar, Bupati Kampar dan DPD PATRI Riau Kunjungi Pilot Project Zona Ekonomi Syariah Desa Rimba Makmur, Kampar

Rabu, 01 September 2021

KAMPAR, riaupower.com– Gubernur riau Drs H.Syamsuar, Msi melakukan kunjungan ke pilot Project zona ekonomi syariah (ZES) di Desa Rimba Makmur, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Rabu (01/09/2021). Ikut mendampingi gubri Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto,SH. Tampak juga dalam rombongan gubri direktur Bank Riau Kepri Andi Buchori, Kadis Peternakan Riau drh Rahmat Setiawan, Kadis Perkebunan Riau Zulfahli, karo Kesra sekprov Riau Zulkifli Syukuir, wakil walikota Pekanbaru H.Ayat Cahyadi,S.Si, camat Tapung Hulu Sutani Rahmat, sekcam Tapung Hulu dan jajarannya, Direktur PTPN, ketua MUI Riau Ilyas Husti, ketua Baznas Riau, ketua Umum DPD Patri Riau DR. H. KUsnadi,M.Pd, ketua DPC Patri se-Riau dan segenap aparatur desa Rimba Makmur.

Kades Rimba Makmur Rustamadzi,SH dalam sambutannya menjelaskan bahwa dia teringat sekaligus bersyukur bahwa beberapa hari yang lalu Ia menerima kunjungan keluarga besar UIN Suska Riau. Ketika itu, dalam sambutannya Wakil Rektor III menggelari desa Rimba Makmur ini dengan sebutan “Mutiara di tengah rimba” lazimnya Mutiara tentu di laut adanya. Namun ia mengerti bahwa ungkapan beliau Dr. Edy Erwan yang Ahli Peternakan alumnus Jepang tentu bukan tanpa makna.

“Kita sama-sama tau bahwa mutiara yang berkualitas salah satu cirinya yaitu berwarna putih, kuning gading dan merah muda, maka suatu metafora yang sangat indah untuk sebutan desa Rimba Makmur, bagi kami ini doa, ini sebuah harapan bahwa begitulah kiranya kedepan desa Rimba Makmur yang kita cintai bersama,”kata kades Rimba Makmur.

Lanjutnya mengatakan dengan syariatnya para warga dengan beternak sapi merasa terangkat taraf ekonominya, taraf kesejahteraannya sehinga telah menjadikan budidaya sapi sebagai primadona unggulan ekonomi desa.

“Dengan keunggulan ekonomi yang Alloh anugerahkan maka disamping kami merasa hidup layak tentunya kami juga menghendaki hidup kami penuh berokah“BALDATUN THOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR, yang dalam Al-Quran dilukiskan sebagai sebuah negeri namanya negeri Saba’alamnya indah dan penduduknya pun selalu bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan, dalam konsep ekonomi kekinian barangkali kami namai semacam “ZONA EKONOMI SYARIAH ( ZES ). Zona ekonomi syariah yaitu merupakan kawasan ekonomi unggulan sebagai primadona industri halal,”terangnya.

Dalam hal persoalan halal, kata Ia,  sebagai kepala desa sangat menyadari bahwa hari ini sangat terasa meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jaminan halal sekaligus industry halal di berbagai bidang.

“Maka tentu kami menyambut baik keingingan dan cita-cita mulia pemerintah seperti disampaikan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia (Wapres K.H Ma’ruf Amin) yang mencanangkan Riau menjadi ZES. Hal ini tentunya selaras dengan Visi Riau 2020 Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamais, sejahtera lahir dan bathin, di Asia Tenggara Tahun 2020,”tuturnya.

Dalam kesempatan ini dia menjelaskan kepada gubri bahwa untuk mewujudkan hal tersebut Ia telah melakukan sinergitas melalui MoU dan MoA antara Yayasan Indonesia Jenius yang diketuai oleh DR.H. Kusnadi, M.Pd. sekaligus Ketua DPD Patri Riau.

“Melalui sinergitas banyak hal telah dan kedepan ingin kami kembangkan lebih jauh dan maju melalui program-program ZES,”katanya.

Dalam sambutan ini kades Rimba Makmur memaparkan program dimaksud antara lain:

1.Budi daya Ternak Sapi yang meiluput:

a.Penggemukan yang dilakukan di kandang-kandang warga.

b.Pengembangan sapi gembala di kebun sawit sebagai model tumpang sari

c. Pembibitan anak sapi

2.Budi daya Pakan ternak Sapi, insya Alloh akan dikembangkan lebih lanjut

a.Budi daya rumput gajah pakan ternak

b.Pemanfaat sumber pakan alternatif  seperti solid dan bungkil namun hari ini untuk bungkil belum terjangkau kartena infonya diekspor ke Australia untuk pakan sapi di sana dan nanti dagingnya dibeli oleh kita.(dalam hal ini kiranya mohon perhatian pak Gubernur dan pak Bupati Kampar)

c.Pengolahan pakan ternak yang bisa dipasarkan kemasyarakat.

d.Pembuatan empon-empon oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk bahan jamu dan stamina sapi.

3.Pemanfaatan kotoran sapi:

a.Pupuk kandang

b.Pupuk cair

c.Bio gas

d.Limbah cair sebagai sumber makanan ikan

4.Pengembangan olahan daging sapi

a.Abon sapi

b.Kornet sapi

c.Rendang sapi

d.Dll

5.Kampung Wisata Religius

a.Penataan daya tarik (attraction)

b.Pembenahan aksesibilitas (Accesibility)

c.Potensi Aktivitas dan Fasilitas Wisata (Amenities)

6.Pengelolaan Lembaga-Lembaga Keuangan Syariah

a.Bank Syariah

b.Asuransi Syariah

c.Pegadaian Syariah

d.BMT

7.Mengembangkan inkubasi kewirausahaan

a.Permodalan

b.Fasilitaskerja

c.Pelatihan

d.Bimbingan

e.BLK

8.Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi

a.Pusat penelitian peternakan bagi dosen dan mahasiswa

b.Lokasi mitra merdeka belajar

c.Lokasi pengabdian masyarakat  mitra Perguruan Tinggi

9.Optimalisasi Sumber-sumber Zakat, infak, Shodaqoh dan Wakaf

a.Zakat nafs dan zakat mall

b.Infak dan sodakoh dibentuk Baitul  maal TAMZIS

c.Wakaf benda bergerak dan wakaf benda tidak bergerak

10. Pendidikan Keagamaan dan Pesantren berbasis entrepreneur:

a.Sekolah (Madrasah)

b.MajlisTa’lim

c.Pengajian surau dan TPA

d.Kampung Arab dan Inggris

11. Pengembangan ZES baru sebagai katalisator penciptaan lapangan kerja baru:

a.Penciptaan lapangan kerja baru

b.Target zero kemiskinan

c.Target zero pengangguran

“Kami  yakin dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak insya Alloh desa kami mencanangkan tujuan yang sangat mulia yaitu pencanangan desa zero kemiskinan sekaligus pengangguran,”ujarnya.

Lanjutnya mengatakan telah mempraktikkannya melalui program jual sapi berzakat, dan produknya telah mampu menyalurkan sebanyak 130 ekor sapi indukan kepada warga.

“Insya Alloh hari ini secara simbolik kami akan menyerahkan sapi bantuan yang ke 131, 132 dan 133. Mohon kiranya  Gubernur berkenan menyerahkan sapi indukan, sekali lagi dalam rangka program zero kemiskinan dan pengangguran. Mohon izin pada kesempatan ini juga kita canangkan program PEMBERIAN SAPI INDUKAN BUAT SETIAP PENGANTIN BARU WARGA RIMBA MAKMUR KAMPUNG ZES” Sebagai kepala desa saya berharap sehingga setiap putra-putri dari desa Rimba Makmur begitu menikah telah kami siapkan bantuan secara Cuma-Cuma indukan sapi sebagai modal mengarungi bahtera hidup baru,”jelasnya.

Kades Rimba Makmur ini menjelaskan bahwa masyarakatnya memiliki tradisi ternak sapi yang telah mengakar.  Lanjutnya mengatakan hingga hari ini masyrakatnya memiliki kurang lebih sekitar 10.000 ekor sapi dengan lahan gembala sekitar 7000 ribu hektar. Kades juga mengatakan sedang menyiapkan lahan untuk pasar ternak sapi sekitar 6 hektar yang lokasinya tidak jauh dari lokasi acara.

“Inssya Alloh kami juga memiliki ternak sapi model penggemukan kandang, semoga juga gubernur dan rombongan berkenan meninjaunya,”katanya.

Kades Rimba Makmur juga mengatakan program ZES juga mengelontorkan program beasiswa putra-putri desa dan lain sebagainya. Dia yakin dengan kunjungan gubri terus dibina melalui tangan-tangan dingin dan akademis mitra sinerji Yayasan Indonesia Jenius.

“Kami yakin kedepan akan samankin maju dan semoga bisa menjadi suatu model pengembangan ekonomi yang barokah baldatun thoyyibatun waroobulghofur,”pungkas kades Rimba Makmur ini. (Nzr/***)