Dari 453 SD/MI di Rokan Hilir, 10.121 Siswa Ikut Asesmen Nasional Berbasis Komputer

Selasa, 16 November 2021

ROKAN HILIR,riaupower.com – Sedikitnya 10.121 siswa utama dan 898 Siswa cadangan tingkat SD/MI dari 453 SD/MI di kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengikuti ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Melansir Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdikbud RI, ANBK merupakan program evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

"ANBK dilaksanakan guna mendapatkan Nilai Mutu Satuan Pendidikan. Peserta ANBK bukan hanya siswa saja, tetapi juga diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru yang bertugas di sekolah masing-masing,"ujar Kadisdikbud Rohil HM Nur Hidayat,SH,MH melalui Abu Bakar Siddik, Koordinator ANBK Rohil kepada jurnalis di Bagansiapiapi melalui jaringan WhatsApps, Selasa (16/11/2021).

Kata Dia, dikarenakan ANBK bertujuan untuk mendapatkan Standar Mutu Pendidikan di satuan Pendidikan, maka siswa yang mengikuti ANBK ditunjuk siswa di tengah-tengah pendidikan berlangsung. Siswa yang mengikuti ANBK di tingkat SD adalah siswa kelas 5 sedangkan siswa tingkat SMP adalah siswa kelas 8.

“Untuk SMP siswa sample peserta ANBK 40 siswa utama dan 5 cadangan. Lebih kurang total 7000 an siswa peserta ANBK SMP/MTs se Rokan Hilir. Untuk SMP sudah selesai melaksanakan 2 minggu lalu. Sedangkan peserta ANBK untuk SD siswa dikelas 5. Hanya sample siswa yang mengikutinya. Untuk SD/MI Peserta ANBK 30 Siswa utama dan 5 siswa cadangan maksimal,”jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, tambahnya menjelaskan ada juga siswa cadangan yang mengikuti ANBK tersebut menggantikan siswa utama karena siswa tersebut berhalangan hadir.

“Siswa cadangan menggantikan siswa yang berhalangan hadir. Ada beberapa sekolah yang melapor sampai hari ini yang mengaktifkan siswa cadangan,”terangnya.

Lanjutnya mengatakan kalau dulu melalui sistem PMP dan saat ini digantikan dengan ANBK melalui sistem ujian komputer.

“Selama pelaksanaan ANBK untuk gelombang 1 dan 2 ini, Alhamdulillah berjalan lancar dan terkendali. Masalah jaringan internet ada, namun dapat diselesaikan oleh rekan-rekan proktor dan teknisi disatuan pendidikan masing-masing,”tuturnya memungkasinya. (andi)