Hingga 20 Oktober 2020 ISPU di Riau Tidak Ada Menunjukkan Level Berbahaya

Sabtu, 31 Oktober 2020

JAKARTA,riaupower.com - Sejak 11 Pebruari 2019 lalu siaga bencana karhutla di Riau diaktifkan. Selama masa ini hingga 20 Oktober 2020, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di Riau juga tidak ada yang menunjukkan level berbahaya maupun yang tidak sehat.

"Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah. Tahun ini ikhtiar dan doa kita dikabulkan. Kekhawatiran banyak pihak akan terjadinya duet bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan Covid-19 Corona, dapat kita hindari,"ujar menteri lingkungan hidup dan kehutanan RI, Dr.Ir.Siti Nurbaya Bakar,M.Sc di halaman media sosial FB sebagaimana dikutip riaupower.com, Sabtu (31/10/2020).

Kata Ia, atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo dan kerja keras semua jajaran dari pusat hingga ke tapak, beberapa Provinsi rawan karhutla dapat bebas dari ancaman asap tahun ini, termasuk salah satunya Provinsi Riau.

"Sejak diaktifkan tanggal 11 Februari 2019,  Pemprov Riau akhirnya mengakhiri status Siaga bencana karhutla 2020. Selama masa ini, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di Riau juga tidak ada yang menunjukkan level berbahaya maupun yang tidak sehat,"tuturnya.

Lanjutnya, Hal ini terlihat dari perbandingan total jumlah hotspot atau titik api, pada tangga 1 Januari-20 Oktober 2020, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan level confident ≥80%.

Khusus untuk hotspot di Riau pada periode tersebut terdapat 3.032 titik, namun berkat dukungan dan kerja keras semua pihak, hotspot di 2020 dapat ditekan ke angka 327 titik.

Secara keseluruhan di Indonesia pada periode yang sama, hotspot menurun dari 25.453 titik ke 2.191 titik. Artinya terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 23.261 titik atau 91,39 %.

"Saya benar-benar bersyukur, dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada jajaran Pemda, TNI, Polri, BPPT, BMKG, Swasta, masyarakat, serta tentu saja BNPB,"ucapnya. 

Ia juga berterima kasih kepada semua elemen tingkat lapangan, Manggala Agni, Babinsa, Bhabinkamtibmas, unit-unit lapangan BNPB-BPBD, juga kepada pilot-pilot TNI AU yang berjibaku melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di beberapa Provinsi rawan. 

"Anda semua patriot Indonesia. Anda semua pahlawan Bangsa,"ujarnya.

Kata Ia, kita telah belajar banyak dari pengalaman masa lalu, dan kita akan terus belajar menghadapi tantangan karhutla di setiap waktu, sehingga arahan Presiden Jokowi agar segera terbentuk sistem pengendalian karhutla secara permanen dapat terwujud.

"Tantangan karhutla di Indonesia begitu dinamis, namun saya optimis kolaborasi banyak pihak yang terlibat dalam kerja besar ini, merupakan kekuatan kita menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Semoga segala niat baik kita mendapat ridho dari-Nya. Aamin,"pungkasnya.(***/rls)